Selasa, 29 April 2014

bom atom hiroshima dan nagasaki


MANUSIA DAN PENDERITAAN

A.      PENGERTIAN PENDERITAAN

 

Penderitaan berasal dari kata derita.kata derita  berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.derita  artinya menanggung atau mersakan sesuatu yang tidak menyenangkan.penderitaan itu dapat berupa penderitaan lahir atau batin . penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Itentitas penderitaan bertingkat-tingkat ,ada yang berat dan ada yang ringan.namun peran individu juga menentukan berat tidaknya itentitsas penderitaan .suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.dapat juga penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas penderitaan yang di alami oleh masyarakat yang terkena bencana bom Hiroshima dan Nagasaki
 
 




 
 
 

B.      PENGERTIAN SIKSAAN
Siksaan atau penyiksaan(bahasa inggris: torture) di gunakan  untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban.segala tindakan yang menyebabkan penderitaan,baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,balas dendam,hukuman,sadisme,pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk proganda atau tujuan politik dapat di sebut sebagai penyiksaan. Ledakan bom atom di hiroshima dan nagasaki memakan korban dan kerugian besar. 70.000 sampai 80.000 dari jumlah 255.000 penduduk hiroshima  di perkirakan tewas seketika dan gedung-gedung rata dengan tanah, tidak kuat menahan bom atom ini. Hampir tidak ada kesempatan untuk pendudk hiroshima untuk melepaskan diri dari maut.
 
 
 
 
B.      KEKALUTAN MENTAL
 
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi di kenal sebagai kekalutan mental.secara lebih sederhana  kekalutan mental. Secara lebih sederhana adalah  gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus di atasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Nah bagi penduduk hiroshima yang terkena bom sebagian besar berhasil selamat tetapi menderita luka bakar yng mengerikan  dan  tubuh nya cacat akibat radiasi bom atom.
 
C.      PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
 
Hiroshima memang telah hancur lebur,tetapi para panglima perang jepang belum  juga bersedia untuk menyerah tanpa syarat. Dan kerusakan bom hiroshima menyebabkan cuaca buruk pada tanggal 9 agustus 1945 dan kaisar Hirohito menyatakan: mengingat senjata sekutu yang tidak manusiawi yang di miliki lawan, bangsa jepang akan hancur total jika terus melanjutkan peperangan.
 
D.      PENDERITAAN,MEDIA MASA DAN SENIMAN
 
Di dalam dunia modern kemajuan teknologi juga dapat membuat manusia menderita seperti bom atom hiroshima dan nagasaki yang meledak menghancurkan 80 persen  luluhlantak akibat ledakan ini. Gelombang panas yang di akibatkan bola api nuklir membakar penduduk, hewan, serta tanaman.  Selanjutnya media masa merupakan alat yang palin tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat.
 
E.       PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
 
Apabila di kelompokan secara sederhan berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,maka penderitaan dapat di perinci sebagai berikut:
A)     Penderitaan yang timbul karena  perbuatan buruk manusia
Perbuatan yang menimpa jepang karena jepang kerena saat perang dunia 2 jepang terkenal sangat heroik dan pantang menyerah dan loyal kepada kaisar. Yang di lakukan oleh sekutu untuk membungkam angkatan perang kekaisaran jepang.
B)      PENDERITAAN YANG TIMBUL KARENA PENYAKIT,SIKSAAN/AZAB TUHAN
Penderitaan akibat  pembomman hiroshima dan nagasaki  pemboman mengakibatkan kehancuran yang merata di daerah itu dan rakyat jepang sangat menderita karena terkena radiasi nuklir dan membuat jepang menyerah tanpa syarat.
F.       PENGARUH PENDERITAAN
Pengaruh penderitaan  korban bom atom hiroshima-nagasaki  akhirnya di bentuk larangan pengguna bom nuklir: PM Fukuda dalam sambutannya menegaskan kembali prinsio-prinsip jepang yang menantang penggunaan senjata nuklir,dengan tidak ikut memproduksi atauoun memiliki  senjata nuklir. Untuk menghancurkan  senjata nuklirnya ,sambil mengutip permohonan yang pernah di sampaikan mantan menlu AS Henry  kissinger dan mantan pejabat lainnya.
G. PENGARUH PENDERITAAN
Pengaruh penderitaan  korban bom atom hiroshima-nagasaki  akhirnya di bentuk larangan pengguna bom nuklir: PM Fukuda dalam sambutannya menegaskan kembali prinsio-prinsip jepang yang menantang penggunaan senjata nuklir,dengan tidak ikut memproduksi atauoun memiliki  senjata nuklir. Untuk menghancurkan  senjata nuklirnya ,sambil mengutip permohonan yang pernah di sampaikan mantan menlu AS Henry  kissinger dan mantan pejabat lainnya.
 
 
Sumber Referensi
Buku IBD Bab 6
 
 


Senin, 28 April 2014

Tempat kunjungan Wisata di Kota Jambi Tanggo Rajo



Taman tango rajo dan candi muaro jambi

Tanggo Rajo adalah suatukawasan dan  objek wisata  yang terletak di pusat Kota Jambi sertaterletak di pinggir Sungai Batanghari yang terkenal.Dimanamerupakansebuahtempatwisataterbaik yang menyuguhkan kepada anda suasana serta penglihatan matahari terbenam.Selain itu, di kawasan ini pengunjung juga akan ditemani dengan suguhan kuliner yang akan menemani andamenyaksikan matahari terbenam yaitu jagung bakar dan air tebu.

 

Dan jugaMerupakan kawasan yang sering dikunjungi sebagai tempat rekreasi keluarga untuk dapat menikmati panorama sungai Batanghari, memancing, atau menikmati jajanan di sepanjang jalan raya di pinggir sungai.
Tanggo Rajo berada di Kawasan Rumah Dinas Gubernur Jambi, Jl. Sultan Taha, Kecamatan Pasar Jambi. Dari Tanggo Rajo inilah setiap tahun Gubernu rmelambaikan bendera start dalam event tahunan Lomba Perahu Tradisional, dalam rangka HUT RI, 17 Agustus.



Taman Tanggo Rajo cukup mudah dicapai, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkatan umum, karena memang lokasinya yang berada di pusat kota Jambi. Tepatnya setelah Pasar Induk Angso Duo  atau di depan rumah Gubernur Jambi. Di sekitar Taman Tanggo Radjo ini juga terdapat banyak penginapan, karena memanglokasinya yang sangat strategis berada di tengah kota.

 
CandiMuaro Jambi

 

ObjekWisataKawasanPercandianMuaro Jambi

 
Objek Wisata kawasan percandian Muara Jambi merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Jambi.Kawasan percandian ini merupakan salah satu kompleks candi terbesar se-Asia Tenggara.Kawasan Percandian ini pernah dikunjungi oleh komunitas Buddha se-Asia Tenggara untuk beribadah. Situs percandian ini tidak hanya menjadi objek wisata saja, tapi juga tempat yang punya nilai sejarah yang sangat tinggi, objek penelitian para arkeolog dan juga tempat peribadatan.

Situs Kawasan  percandian Muara Jambi ini memiliki luas 11 kilometer persegi. Hingga kini di kawasan ini setidaknya terdapat 33 buah runtuhan bangunan bata atau candi.sebagian dari bangunan-bangunan tersebut terletak mengelompok di suatu tempat yang dikelilingi tembok pagar keliling misalnya Cand iTeluk, Kembar batu, Candi Gedong, Gumpung, Candi Tinggi, Kota Mahligai dan Candi Ke daton dan sebagian lagi terletak terpisah-pisah seperti Candi Astano, Manapo Melayu, dan beberapa manapo kecil lainnya.

Selain bangunan-bangunan Candi, di Kawasan  percandian Muara Jambi juga ditemukan sisa-sisa pemukiman berupa pecahan keramik dan tembikar serta barang-barang untuk keperluan

sehari-hari. Kini, barang-barang temuan tersebut disimpan dan di pamerkan di Pusat Informasi Kawasan Percandian Muara Jambi yang terletak di dalam kawasan situs ini.
Bagaimana orang memiliki tujuan ketempat ini mungkin sesuai dengan teori subyektif  yang dikemukakan The Liang Gie,  yaitu bagaimana orang melihat keindahan dari pengalaman estetik dan pikirannya, terlepas dari ciri-ciri keindahan yang membangun tempat tersebut.

Sedangkan mengenai candi muaro jambi ,teori obyektif dari The Liang Gie, bahwa keindahan tercipta dari terpenuhinya asas-asas tertentu dari suatu obyek, dan hamper semua orang setuju dengan asas apa saja yang dimaksud. Buktinya taman  tango  rajo dan juga candi muaro jambi ramaidengan pengunjung, baik saat hari libur maupun tidak, untuk menikmati keindahan alam.

Sumber refrensi:
3.        Buku Ilmu Budaya Dasar, Bab 5 : Manusia dan Keindahan