Taman
tango rajo dan candi muaro jambi
Tanggo Rajo
adalah suatukawasan dan objek wisata yang terletak di pusat Kota Jambi
sertaterletak di pinggir Sungai Batanghari yang terkenal.Dimanamerupakansebuahtempatwisataterbaik
yang menyuguhkan kepada anda suasana serta penglihatan matahari terbenam.Selain
itu, di kawasan ini pengunjung juga akan ditemani dengan suguhan kuliner yang
akan menemani andamenyaksikan matahari terbenam yaitu jagung bakar dan air
tebu.
Dan jugaMerupakan kawasan yang sering dikunjungi sebagai tempat rekreasi keluarga untuk dapat menikmati panorama sungai Batanghari, memancing, atau menikmati jajanan di sepanjang jalan raya di pinggir sungai.
Tanggo Rajo berada di Kawasan Rumah Dinas Gubernur Jambi, Jl. Sultan Taha, Kecamatan Pasar Jambi. Dari Tanggo Rajo inilah setiap tahun Gubernu rmelambaikan bendera start dalam event tahunan Lomba Perahu Tradisional, dalam rangka HUT RI, 17 Agustus.
Taman Tanggo Rajo cukup mudah dicapai, baik dengan kendaraan pribadi maupun angkatan umum, karena memang lokasinya yang berada di pusat kota Jambi. Tepatnya setelah Pasar Induk Angso Duo atau di depan rumah Gubernur Jambi. Di sekitar Taman Tanggo Radjo ini juga terdapat banyak penginapan, karena memanglokasinya yang sangat strategis berada di tengah kota.
CandiMuaro Jambi
Situs Kawasan percandian Muara Jambi ini memiliki luas 11 kilometer persegi. Hingga kini di kawasan ini setidaknya terdapat 33 buah runtuhan bangunan bata atau candi.sebagian dari bangunan-bangunan tersebut terletak mengelompok di suatu tempat yang dikelilingi tembok pagar keliling misalnya Cand iTeluk, Kembar batu, Candi Gedong, Gumpung, Candi Tinggi, Kota Mahligai dan Candi Ke daton dan sebagian lagi terletak terpisah-pisah seperti Candi Astano, Manapo Melayu, dan beberapa manapo kecil lainnya.
Selain bangunan-bangunan Candi, di Kawasan percandian Muara Jambi juga ditemukan sisa-sisa pemukiman berupa pecahan keramik dan tembikar serta barang-barang untuk keperluan
ObjekWisataKawasanPercandianMuaro Jambi
Objek Wisata kawasan percandian Muara
Jambi merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di Jambi.Kawasan percandian
ini merupakan salah satu kompleks candi terbesar se-Asia Tenggara.Kawasan Percandian
ini pernah dikunjungi oleh komunitas Buddha se-Asia Tenggara untuk beribadah. Situs
percandian ini tidak hanya menjadi objek wisata saja, tapi juga tempat yang punya
nilai sejarah yang sangat tinggi, objek penelitian para arkeolog dan juga tempat
peribadatan.
Situs Kawasan percandian Muara Jambi ini memiliki luas 11 kilometer persegi. Hingga kini di kawasan ini setidaknya terdapat 33 buah runtuhan bangunan bata atau candi.sebagian dari bangunan-bangunan tersebut terletak mengelompok di suatu tempat yang dikelilingi tembok pagar keliling misalnya Cand iTeluk, Kembar batu, Candi Gedong, Gumpung, Candi Tinggi, Kota Mahligai dan Candi Ke daton dan sebagian lagi terletak terpisah-pisah seperti Candi Astano, Manapo Melayu, dan beberapa manapo kecil lainnya.
Selain bangunan-bangunan Candi, di Kawasan percandian Muara Jambi juga ditemukan sisa-sisa pemukiman berupa pecahan keramik dan tembikar serta barang-barang untuk keperluan
sehari-hari. Kini, barang-barang temuan
tersebut disimpan dan di pamerkan di Pusat Informasi Kawasan Percandian Muara
Jambi yang terletak di dalam kawasan situs ini.
Bagaimana orang memiliki tujuan ketempat ini mungkin sesuai dengan teori subyektif yang dikemukakan The Liang Gie, yaitu bagaimana orang melihat keindahan dari pengalaman estetik dan pikirannya, terlepas dari ciri-ciri keindahan yang membangun tempat tersebut.
Sedangkan mengenai candi muaro jambi ,teori obyektif dari The Liang Gie, bahwa keindahan tercipta dari terpenuhinya asas-asas tertentu dari suatu obyek, dan hamper semua orang setuju dengan asas apa saja yang dimaksud. Buktinya taman tango rajo dan juga candi muaro jambi ramaidengan pengunjung, baik saat hari libur maupun tidak, untuk menikmati keindahan alam.
Bagaimana orang memiliki tujuan ketempat ini mungkin sesuai dengan teori subyektif yang dikemukakan The Liang Gie, yaitu bagaimana orang melihat keindahan dari pengalaman estetik dan pikirannya, terlepas dari ciri-ciri keindahan yang membangun tempat tersebut.
Sedangkan mengenai candi muaro jambi ,teori obyektif dari The Liang Gie, bahwa keindahan tercipta dari terpenuhinya asas-asas tertentu dari suatu obyek, dan hamper semua orang setuju dengan asas apa saja yang dimaksud. Buktinya taman tango rajo dan juga candi muaro jambi ramaidengan pengunjung, baik saat hari libur maupun tidak, untuk menikmati keindahan alam.
Sumber refrensi:
3.
Buku Ilmu Budaya Dasar, Bab 5 : Manusia dan
Keindahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar