Kamis, 27 Maret 2014

Analisis Puisi



Analisis Puisi ( Senja di pelabuhan kecil – Chairil Anwar)
 
Senja di Pelabuhan Kecil
Buat Sri Ayati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap.

Puisi adalah sebuah imajinasi  kata dari sebuah  gagasan  atau pun pengalaman  di susun dengan pilihan kata yang berirama.terkadang puisi biasanya membangkitkan emosional bagi pembaca, selain itu puisi cenderung berawal dari curahan hati seseorang yang menimbulkan orang lain akan mengerti isi hatinya.

Struktur puisi

A.tema

Puisi di atas mengangkat tema  luapan hati penyair yang sedih setelah ditinggal kekasihnya Sri Ayati menikah dengan seorang perwira. Hal ini merupakan pukulan bagi Chairil karena kekasih yang sangat disayanginya harus menikah dengan orang lain.

B.Pemilihan kata(Diksi)

Pilihan kata dalam puisi ini terlihat biasa dan terkesan kata-kata yang digunakan dalam kesehariannya Seperti kata gudang, rumah tua pada cerita, tiang serta temali, mempercaya mau berpaut kata-kata ini bermakna sebuah kedukaan. Bagi penyair gudang dan rumah tua dianggap sebagai sesuatu yang tak berguna seperti dirinya yang dianggap tiada berguna lagi. Kata mempercaya mau berpaut” itu sebenarnya juga berarti harapan Chairil akan kekasihnya.

C.efoni dan irama

Dalam puisi ini memang banyak efek kakafoninya sehingga tidak bisa dikatakan puisi merdu. Banyak bunyi yang mengandung  seperti kali, cinta, di antara, tua, cerita, tiang serta temali, kapal, perahu. Gabungan beberapa unsur bunyi yang terpola tersebut menimbulkan irama yang panjang, lembut dan rendah. Karena irama tersebut menggambarkan kasedihan yang ada pada puisi terbut. Karena irama sajak juga merupakan gambaran akan suasana puisi tersebut.

D.Bahasa kiasan
meskipun bahasa dalam puisi ini adalah bahasa percakapan sehari-hari tetapi semuanya adalah bahasa kias. Dalam puisi ini banyak berbagai bahasa kias yang dipakai penyair untuk memperdalam makna yang ada dalam puisinya.

....................................................
di antara gudang, rumah tua pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tidak berlaut
.........................................................
........Ada juga kelepak elang
............................................
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

E.citraan

citraan yang ada dalam puisi adalah penglihatan.Yang mengisyaratkan bahwa pelabuhan kecil itu merupakan tempat perpisahanya. Seolah-olah puisi ini membawa pembaca dengan inderanya untuk melihat suasana pelabuhan yang kecil dan seakan-akan mati.

Demikian penganalisisan saya terhadap puisi “ Senja Di Pelabuhan kecil Buat Sri Ayati “ karya Chairil Anwar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar