Senin, 06 Oktober 2014

tugas softkill tentang organisasi

Ciri,Unsur Dan Teori organisasi

A. Ciri-ciri Organisasi

  Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
  1. Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  2. Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
  3. Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.
Adapun ciri-ciri organisasi secara umum yaitu: 1. Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama, 2.proses kerja sama antar sedikitnya dua orang, 3.jelas tugas kedudukanya masing, 4. Ada tujuan tertentu.

Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:

a.Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.

b. Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
c. Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.
Adapun ciri-ciri suatu organisasi berdasarkan Buku Pengelolaan Organisasi  adalah sebagai berikut:
  1. Lembaga sosial yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
  2. Dikembangkan untuk mencapai tujuan.
  3. Secara sadar dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun.
  4. Instrumen sosial yang mempunyai batasan yang secara realtif dapat diidentifikasi
B. Unsur-unsur Organisasi


Dari beberapa definisi organisasi itu sendiri dapat ditarik kesimpulan mengenai unsur-unsur dari organsiasi yang terdiri atas:
  1. Adanya dua orang atau lebih
  2. adanya maksud untuk bekerjasama
  3. adanya pengaturan hubungan
  4. adanya tujuan yang hendak dicapai
dari keempat unsur diatas dapat terlihat bahwa organisasi dapat dipandang dari bebeapa segi diantaranya:
  1. Organisasi merupakan wadah kerjasama yang saling terikat dalam hubungan formal maupun tidak formal.
  2. Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan dari orang-orang yang bekerjasama
  3. Organisasi menunjukkan proses kerjasama secara formal, bila terdapat struktur yang di legalisasikan secara formal dari orang-orang ynag bekerja sama.
  4. Organisasi sebagai organisasi informal hanya bila menunjukkan orang-orang yang bekerja sama.
  5. Organisasi bersifat dinamis bila memusatkan perhatian pada interaksi dari orang-orang ynag bekerja sama yang sering disebut sebagai Administrasi dalam keadaan dinamis, karena menyangkut perilaku dari kerja sama orang-orang tersbut.
  6. Organisasi bersifat statis bila hanya menunjukkan wadah dari kerja sama orang-orang tersebut yangs ring disebut sebagai Administrasi dalam keadaan statis.
Unsur-unsur Pendukung Organisasi :
1. Manusia (Man)
2. Kerjasama
3. Tujuan Bersama
4. Peralatan (Equipment)
5. Lingkungan
6. Kekayaan alam Kerangka/
6. Konstruksi mental

C. Teori organisasi

orang yang membagi tugas secara terstruktur untuk mendapatkan pedoman yang ingin dicapai bersam-sama.
Teori organisasi adalah teori yang berusaha menerangkan/meramalkan bagaimana organisasi dan orang Teori organisasi secara umum bisa diartikan sebagainsuatu pikirran yang merupakan sekelompok didalam nya berperilaku dalam berbagai struktur organisasi, budaya dan lingkungan untuk mencapai tujuan
Ada juga yang menyebutkan teori organisasi sebagai berikut :

Teori Organisasi

Teori Organisasi adalah suatu teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, kajiannya yaitu bagaimana caranya membahas bagaimana sebuah organisasi dalam menajalankan fungsi dan menerapkan visi dan misi organisasi tersebut. Lingkungan kerja suatu organisasi dapat mempengaruhi dan terpengaruh oleh orang di dalam suatu organisasi tersebut.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi yang pernah ada dan berlaku dalam sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Teori itu meliputi organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern. Berikut pembahasan dari jenis teori ogranisasi.

Teori Organisasi Klasik

Teori klasik (classical theory) atau disebut juga teori tradisional, isinya berupa konsep tentang organisasi dari abad 19, definisi organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan, tujuan, peranan, kegiatan, komunikasi dan faktor lain yang terjadi karena terlibat kerja sama antar orang.
Teori ini mempunyai efek yang sama yang berkembang dalam tiga dasar anggapan-anggapan, anggapan tersebut yaitu:
  • Teori birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
  • Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika
  • Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
Teori Organisasi Neoklasik

Teori neoklasik dikenal sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori ini dikembangkan atas dasar teori klasik. Tanggapan dalam teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial sebagai indivudi maupun sebagai bagian kelompok dalam lingkungan kerjanya, dari dasar tanggapan ini teori neoklasik mendifisikan ‘organisasi” memiliki tujuan yang sama.
Teori neklasik dalam hal pembagian kerja diperlukan hal-hal berikut:
  • Partisipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
  • Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
  • Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
Teori Organisasi Modern

Herbert Simon menandai teori modern dengan lahirnya gerakan contigency yang menyatakan teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal  dan disederhanakan untuk suatu kajian mengenai kondisi yang dapat diterapkan prinsip saling bersaing.

Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology of organization” mengungkapkan perspektif organisasi sebagai suatu sistem terbuka. Dalam buku tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan

Teori modern atau yang bisa disebut sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system yang terbuka.

Pengalaman organisasi: saya ketika duduk di bangku sma saya menjadi wakil ketua osis sma negeri  5 jambi  kebetululan saya di tunjuk menjadi wakil osis oleh guru Pembina saya dan para teman-teman saya, mungkin karena saya anak yang rajin terus juga selalu tepat waktu dalam melaksanakan proses sekolah maka saya mungkin di percaya oleh guru Pembina saya untuk jadi wakil osis,sebenarnya saya keberatan untuk menjadi wakil osis tetapi untuk belajar dan berlatih untuk menjadi sebagai pemimpin maka saya mencoba untuk menjalani nya Dua tahun saya menjabat sebagai wakil osis banyak mendapat kan pengalaman dalam berorganisasi seperti membuat acara-acara sekolah contohnya: membuat acara pentas seni, perpisahan dll. Demikianlah pengalaman yang telah saya peroleh.

Sumber Referensi :
Soenyoto Rais, Pengelolaan Organsiasi, Airlangga University Press
Stephen P. Robbins, Teori Organisasi
Drs. Ig Wursanto, Dasar-dasar Ilmu Organisasi, ANDI,Yogyakarta
Akhmad Subkhi,M.M, Muhammad Jauhar,S.Pd, PengantarTeori dan Perilaku Organisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar